Sunday, July 28, 2013

Honeymoon!

Ceritanya lagi kejar setoran nge-blog. Hihi

Honeymoon itu penting ga penting sih, tapi penting (maksa), terutama karena aku yang merasa sudah kesana kemari mengurus pernikahan, I need vacation!

Aku maunya honeymoon ke pantai yang kamarnya berada di atas air, serta mempertimbangkan si Mas yang sebenarnya sudah sejak lama ingin hunting gundam.

Dengan budget amat sangat terbatas, pilihannya tidak banyak, tapi setelah browsing sana sini, akhirnya dapat juga yang sesuai dengan keinginan kami berdua.
Ditetapkan kami honeymoon ke Telunas Beach Resort, sebuah resort terpencil di Batam, kemudian lanjut ke Singapore.

Yang akan diulas Telunas Beach Resort saja ya, karena kalau Singapore, rasanya sudah terlalu banyak, pun objek wisatanya itu-itu lagi (padahal sih malas).

Telunas Beach Resort

Menuju ke resort ini butuh sedikit perjuangan, karena dari Pelabuhan Sekupang kami harus berganti kapal dua kali. Tapi tidak perlu khawatir, di setiap pelabuhan kami ditemani oleh staf Telunas yang ramah.

Capeknya perjalanan terbayar saat melihat penampakan resort terpencil ini, suasananya pedesaan sekali, cantik!

Telunas Beach Resort
Sampai di resort, kami disambut oleh host kami selama di Telunas yaitu mba Iann dan dua ibu-ibu yang membawakan minuman dingin dan handuk basah, duh segarnyaa.

Dining Area
After a little chit chat, kami diantar ke kamar yang tempat tidurnya sudah ditaburi kelopak bunga mawar, sesuai pesanan.

Our Bed
Niatnya sih romantis, tapi ternyata ribet juga pas mau tidur, terpaksa bunga-bunganya disingkirin ke tepi tempat tidur, haha.

Kamarnya, sesuai keinginanku, berada di atas air, jadi dari lantai kamar yang terbuat dari kayu, kita bisa mengintip air laut. Dan di resort ini tidak ada AC, tapi tenang saja, tidak akan kepanasan kok, mungkin karena angin laut yang tidak pernah berhenti berhembus.

Private Balcony

Takut serangga? Tidak disarankan menginap disini, karena beberapa serangga tidak berbahaya sempat mampir di kamar, kami sih senang-senang saja, karena suasana pedesaan seperti ini yang memang kami inginkan.

Beach Area
Sunset
Telunas Beach Resort cocok banget untuk yang menginginkan honeymoon dengan suasana yang tenang, tanpa ada hiruk pikuk kota. Benar-benar sepi, ya secara waktu kami menginap hanya ada dua tamu, yaitu kami dan satu keluarga bule dari Inggris.

Sebenarnya banyak aktifitas yang bisa dilakukan disini, tinggal hubungi saja host-nya. Tetapi selama menginap 3 hari 2 malam disini, kami tidak melakukan apa-apa, benar-benar hanya bersantai dan main-main di pantai.

Pantainya bersih, sepi dan airnya jernih sehingga si Mas yang tulen orang kota kelihatan noraknya disini, girang banget lihat hewan-hewan laut sampai niat ngejar ikan di pantai. Hihi.


Duh! Jadi pengen balik lagi ke Telunas.

My Wedding Photos (by Ourhands Photography)






Back!! (with my super late wedding review)

Tring!!

Dudu syalalala..

Lama  sekali blog ini terabaikan, berhubung si empunya jungkir balik dengan masalah kerjaan, pernikahan dan kehidupan, hihi.

Sepertinya sudah agak basi kali ya kalau bahas review wedding November 2012 kemarin (sudah 8 bulan lebih!), tapi mungkin untuk membantu para calon pengantin lainnya, aku berikan ringkasan saja daripada tidak sama sekali.

1. Venue: Masjid Agung Sunda Kelapa
Puas! Pesan tenda putih polos, dikasihnya tenda berwarna, yay! Ketika hari H memang ada masalah standar sih, AC di ruang rias perempuan tidak dingin. Tapi tidak mengapa, yang penting tidak berpengaruh ke acara utama.

2. Catering: Puspita Sawargi
Makanan enak, berlebih, berlimpah, banyak. Apalagi? Puas? Banget!
Cuma rada sebel aja dengan dekor, tiba-tiba nongol bunga ungu, padahal sudah bilang tidak mau pakai bunga ungu, dan ada satu stall makanan yang kainnya beda sendiri walaupun masih sewarna, hik hik.

3. Wedding Organizer: Sparkling
Yang ini juga puas! Semua sigap. Acara lancar. Tidak ada keluhan. Recommended!

4. Mahar: Kuchiwalang Art
Aku pesan mahar uang 3D berbentuk boneka, hasilnya bagus sekali dan pelayanannya juga sangat memuaskan.
sketsa

5. Kebaya & Rias: L Gallery
What more can I say? Sepanjang acara tidak henti-hentinya dipuji oleh tamu, "aduh si Nanta pilih istri cantik banget", "ya ampun Furi cantik banget".
Pelayanan TOP banget, Mba Tami sedia setiap saat untuk digangguin. Untuk rias, aku dirias oleh Mba Ratna, orangnya galak tegas sama asisten-asistennya, wajar sih, karena pastinya Mba Ratna mau klien-nya terlihat sempurna di hari pernikahan mereka. Recommended banget!

6. Wedding Photography: Ourhands Photography
Hasil fotonya banyaaakk bangeettt, banyak candid sesuai yang aku mau. Tapi untuk foto di album tidak terlalu banyak, karena halamannya albumnya tidak banyak. Hasil fotonya bisa dilihat disini.

Alhamdulillah acara pernikahan kami yang sederhana ini sukses, terimakasih banyak untuk saudara, teman-teman dan utamanya vendor-vendor yang membantu acara kami. :)

Monday, July 9, 2012

Dummy Wedding Invitation: Point Style


Without a doubt, with all services they gave so far, this vendor is a very high recommended one!

Tahu vendor ini dari seorang teman yang akan sudah menikah, cari di Facebook nama akunnya "Percetakan Arsitektur".
Iseng kirim message via FB minta penawaran, tetapi tidak berbalas-balas sekian lama. Aku pikir ya sudah, mungkin bukan jodohnya kali ya.
Eh tiba-tiba 1 bulan kemudian, message ku dibalas. Usut punya usut, ternyata mereka memang membatasi 5 klien dalam sebulan. Wow!

Tanpa berbasa-basi (karena kalau diceritain detail, panjang bangeett), berikut list service excellent mereka yang aku ingat: 

1. Bersedia datang di tempat janjian yang aku mau, yaitu di mall sebelah kantor pas jam makan siang.
Sebagai pekerja kantoran yang berangkat subuh pulang malam, janjian di tempat dekat kantor sangat membantu, walaupun harus curi-curi jam makan siang.
Aku bertemu dengan mereka di mall 3 kali, yang pertama mereka bawa contoh undangan se-tas besar, yang kedua print draft undangan dan yang ketiga membawa dummy undangan. 

2. Layanan revisi tanpa batas
Luar biasa! Entah berapa kali aku revisi undanganku, secara aku kan sedikit perfeksionis. Entah itu motif batiknya yang kurang sreg, warnanya, lebarnya, font-nya, desain ini itu, sampai panah di denah lokasi!
Bahkan aku sendiri saja sampai blenger, apalagi mereka ya?? Hihi. Padahal aku belum DP lhoo. Dan ketika aku tanyakan kenapa mereka tidak menagih DP, karena mereka takut aku tidak jadi memakai jasa mereka.
What? Padahal aku sudah bolak balik revisi sana sini dan mereka tidak require DP sebelum aku merasa yakin akan memakai jasa mereka. Excellent! 

3. Respon cepat (bahkan super cepat)
Respon mereka hanya lama ketika pertama kali minta penawaran, dan ternyata hal itu karena mereka menerapkan sistem antrian dan membatasi pesanan 5 klien per bulan.
Yang paling takjub adalah saat approval dummy. Sore harinya aku approve design (setelah bolak balik revisi sekian lama), besok siangnya dummy sudah di depan mataku. Hebat!
Oh by the way, aku baru DP setelah terima dummy lho. 

4. Ramah dan enak diajak diskusi
Bagiku keramahan itu wajib, enak diajak diskusi itu nilai tambah, dan they have it all. Terutama si mas yang langsung cocok dengan para punggawa Point Style, mba May dan mas Andy. 

5. Harga yang reasonable dan affordable
Nah, ini yang paling penting. Harga mereka tergolong murah. Duh, senang sekaliii..

Berikut foto-foto dummy undanganku:


Love it! Love it so much! 

Point Style
Facebook: facebook.com/point.style
Phone: +6285717978668

Wedding Rings: Orori

Setelah dua kali pengalaman yang menyenangkan dengan Orori saat membeli engagement ring dan goldbar, kami putuskan membeli cincin kawin di Orori.
Dari awal aku sudah mengincar yang model white gold dengan aksen dove di tengah cincinnya, dengan budget maksimal 5 juta rupiah.
Aku maunya cincin emas putih dengan berlian dan si mas cukup perak saja tanpa berlian, mengingat si mas ku ini orangnya aktif sekali, takutnya berliannya malah copot.

Cincin incaran sejak awal adalah yang ini:

OS-WR2400-BVA

Harga per Juni 2012, cincin di atas dengan spesifikasi bahan yang aku mau Female: white gold size 11.5 with 0.03 ct diamond, Male: silver size 15.5 without diamond, adalah Rp 4,500,000.

Pokoknya sudah mantap pilih cincin diatas ini, karena masuk budget dan modelnya simpel, sesuai yang aku mau. Model cincin juga sudah di approve si mas, berikut juga harganya, secara si mas yang akan bayar cincin kami, hehe.

Model sudah ditentukan, meluncurlah kami ke outlet Orori di Grand Indonesia.
Sebenarnya kalau mau pesan cincin di Orori tidak perlu repot-repot datang ke outletnya, karena bisa via online saja. Tetapi kalau buat aku, rasanya kurang afdol kalau tidak datang langsung.

Di Orori, kami di layani oleh mbak-mbak yang, honestly, menurutku tidak terlalu ramah, tidak seramah waktu aku pertama kali datang ke sana. Padahal waktu pertama datang, aku hanya membeli cincin perak lho untuk tunangan.
Tapi ya sudahlah, masih acceptable pelayanannya (nyengir manis).

Di outlet Orori dipamerkan beberapa contoh cincin, dan namanya juga wanita, walaupun sudah punya pilihan, mata tetap saja jelalatan. Lihat ini itu, tanya ini itu.
Mataku langsung tertuju ke sebuah cincin dengan mata berlian yang cantik. Setelah tanya ke si mbak-nya, ternyata cincin yang aku lihat berliannya 0.08 ct. Duh cantik sekali kilaunya, beda jauh jika dibandingkan dengan cincin incaranku yang hanya 0.03 ct.

Cincinnya yang ini:
OS-WR2665A

Dan ternyata tekad yang kuat akan cincin incaran mudah sekali luluh lantak hanya dengan melihat cincin yang bermatakan berlian lebih besar. Dasar wanita.

Harganya? Dengan spesifikasi Female: white gold size 11.5 with 0.08 ct diamond, Male: silver size 15.5 without diamond, per Juni 2012 dengan diskon 30% (for gold ring only) Rp 5,800,000. Glek!

Si mas yang melihat aku mengagumi cincin ini, tampaknya tidak tega, akhirnya si mas membolehkan aku membeli cincin ini. Yayy! Baik sekali dirimu, calon suamiku. :)
Hanya saja, aku tidak mau terlalu memberatkan si mas, akhirnya setelah negosiasi di depan si mbak Orori, kami sepakat, si mas menanggung Rp 5,500,000 dan aku menanggung sisanya. Pretty fair!

Finalnya? Kami memesan Female: white gold size 11.5 with 0.10 ct diamond, Male: silver size 15.5 without diamond, total harga per Juni 2012 dengan diskon 30% (for gold ring only) Rp 6,200,000.

Oh ya, Orori ini di waktu-waktu tertentu suka memberikan diskon untuk tipe cincin tertentu, kecuali yang Best Value (yang ada kode BV di belakang kode cincinnya). Tetapi harus rajin-rajin buka web-nya, karena diskonnya hanya beberapa hari saja. Jadi kalau sudah punya cincin incaran di Orori, tunggu dulu beberapa minggu ke depan, siapa tahu di diskon. :)

Cincin dijanjikan selesai tanggal 1 Juli 2012, yaitu kurang lebih 1 bulan setelah kami memesan (kalau tidak salah aku pesannya akhir Mei atau awal Juni gitu, lupa).
Tanggal 29 Juni, si mas di telp pihak Orori, kalau pesawat yang mengantarkan cincin kami mengalami keterlambatan dan kemungkinan cincin baru siap tanggal 3 Juli.
Tanggal 4 Juli di telp lagi, ternyata cincin belum di grafir dan baru akan siap besok, 5 Juli. Hmm, baiklah.

Tanggal 5 Juli, sesuai janji, cincin siap diambil. Yeayy!
Cincin di ambil bukan di kantor mereka di Thamrin City Office Park, karena outlet Orori Grand Indonesia sudah tidak buka lagi.

Penampakan cincin kami seperti ini:

kotak cincin
ada grafir nama di dalam kotak
my wedding rings

Finally, they are done! My wedding rings are done! Yeayy!
Thank you, Orori :)

nb. semua harga di atas adalah harga dengan pembulatan

ORORI Wedding Rings
Website : http://orori.com/
Phone : (+6221) 3199 7441
Email : customer.service@orori.com
Office : Thamrin City Office Park Blok AA11, Jln. Bulevar Teluk Betung, Jakarta 10240

Monday, July 2, 2012

Souvenir: Maulana Souvenir

Resepsi masih 4,5 bulan lagi, souvenir sudah jadi lhoo..
Iya. Sudah jadi. Sudah. Begitu saja. Krik krik krik.

Semuanya berawal dari iseng, saat sedang jalan-jalan dengan si mas, iseng mampir ke pasar Mester, niatnya survey-survey saja dulu, mumpung ada waktu.

Lokasi para penjual souvenir ada di lower ground, disini ada bejibun lapak souvenir beraneka ragam jenis dengan berbagai harga. Souvenir di setiap lapak ya itu-itu saja, cuma beda di harga, jadi harus rajin-rajin nanya harga dan membandingkan harga di lapak satu dengan lapak lainnya.

Niat hanya survey mendadak runtuh begitu menemukan satu lapak, namanya Maulana Souvenir. Mereka buka harga lebih murah daripada penjual lainnya, dan si mas Rudi yang melayani kami juga ramah.
Terpikat dengan harga murah dan keramahan mas Rudi, kami sepakat untuk DP di tempat ini.

Kami pesan gelas tinggi, tetapi motif dan namanya tidak di sablon, karena menurut mas Rudi, kalau di sablon akan cepat pudar jika sering dicuci.
Mas Rudi menyarankan motif gelasnya seperti contoh souvenirku dibawah, aku kurang mengerti mereka menggunakan teknik apa, tapi sepertinya mirip-mirip dengan cara membuat papan rangkaian elektronik gitu deh.

my wedding souvenir

Untuk gelas seperti diatas, harga per bulan Mei untuk 450 souvenir adalah Rp. 6,000 per buah. Tetapi karena aku meminta pitanya 2 warna, maka aku kena charge Rp 200 per buah. Jadi total harganya Rp 6,200 per buah.



Barang dijanjikan selesai dalam waktu 2 minggu, berhubung acaraku masih lama, aku pesan ke mas Rudi agar souvenirnya jadi di bulan September.
Tiba-tiba di pertengahan Juni dari pihak Maulana sudah telpon aja, "mba, souvenir-nya sudah jadi sejak minggu lalu, kapan mau diambil?"
Ternyata eh ternyata, si mas Rudi-nya sudah resign dan tidak menyampaikan pesan ke bos-nya. Errr..

Aku sendiri angkat jempol keatas untuk mas Rudi, karena walaupun dia sudah resign, mas Rudi tetap meng-update progress souvenir-ku sampai souvenir sampai dengan selamat di rumah camer-ku.

Souvenir-ku lengkap tanpa cacat dan selesai tepat waktu, eh salah ding, barang selesai sebelum waktunya karena adanya miskom.
Overall, aku puas dengan pelayanan Maulana Souvenir. :)

Mahar 1: Goldbar by Orori

Mahar adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan, pada prakteknya, umumnya mahar berupa uang, perhiasan atau seperangkat alat sholat.

Mahar untuk pernikahanku nanti, insyaAllah terdiri dari 3:
1. 2 Goldbar, masing-masing seberat 5 gram
2. Uang senilai Rp. 41,112
3. Seperangkat alat sholat

Disini yang akan aku bahas adalah maharku dari si mas berupa emas batangan, ehem, atau emas koinan ya? karena lebih mirip koin daripada batang saking kecilnya.


Kenapa goldbar? Kenapa bukan perhiasan emas?
Karena si calon pengantin wanitanya tidak suka memakai perhiasan, dan dipikir-pikir, jika nanti sewaktu-waktu dibutuhkan (tapi jangan sampai juga sih), emas batangan lebih mudah dijual.

Lho kok dijual? Kan mahar kawin??
Yaelah, mahar ini, yang penting bukan suamiku nantinya yang dijual. Hihi.
Aku sendiri bukan orang yang mengagung-agungkan mahar, harus emas berton-ton, uang berjuta-juta, bagiku cukuplah ketulusan hati. *edarin kantong muntah*

Sebagai pasangan yang nyaris tanpa waktu luang untuk survey sana sini, alhasil lagi-lagi si mas menyerahkan sepenuhnya padaku dan si mas hanya tinggal membayarnya saja. Ga pa pa deh aku yang repot, yang penting uangnya. Haha.

Karena aku malas tidak punya waktu untuk membeli di Antam, aku menggunakan jasa Orori Grand Indonesia. Praktis, tinggal buka web-nya, tanya-tanya ke CS via chat online, pesan, bayar via ATM/online banking. Selesai.

Pesanan emas diantarkan ke-esokan harinya via kurir Orori. Pada saat si kurir datang ke kantorku, aku sendiri sedang makan siang di luar, aku meminta si kurir menitipkan pesananku ke security, tetapi si kurir ngotot untuk tetap menungguku datang, karena katanya emas itu harus diterima langsung oleh pemesan dan tidak boleh dititipkan. Nice!

Dengan dua pengalaman berbelanja yang menyenangkan di Orori, yaitu beli engagement ring dan goldbar, aku sangat terkesan dan sudah confirm untuk membeli wedding rings di Orori. :)